Sabtu, 27 September 2014

Sebuah Kasus Yang Timbul Akibat Salah Persepsi

Pemutusan hubungan kerja sering merupakan keburukan yang perlu dilakukan oleh organisasi untuk mempertahankan daya saingnya. Di Amerika Serikat misalnya, para eksekutif disejumlah perusahaan termasuk Boeing, Sears, Aetna, Worldcom, dan Lucent technologies telah memberhentikan ribuan karyawan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi para eksekutif di Prancis tidak memiliki kebebasan yang sama untuk memberhentikan karyawan seperti mitra mereka di Amerika. Walaupun sudah banyak yang dikatakan tentang daya saing global dan penghilangan hambatan ekonomi diantara negara-negara, undang-undang bervariasi dari bangsa ke bangsa. Dan praktik manajemen sumber daya menusia yang dapat diterima disatu negara mungkin sama sekali tidak dapat diterima di negara lain.

Ambilah kasus pembuat alat-alat molinex dari Prancis. Perusahaan itu memperkerjakan 8.800 orang. Tetapi perusahaan itu sulit menghasilkan uang. Pada tahun 2000 misalnya, perusahaan itu mengalami kerugian sebesar US$ 120 juta atas penjualan senilai US$ 1,1 miliar. Agar tetap hidup perusahaan itu perlu mengurangi kapasitas dan menutup beberapa pabrik yang tidak mampu menghasilkan laba. namun itu tidak dapat dilakukan. Mengapa? pemerintah Prancis, yang mendapatkan tekanan dari serikat buruh yang kuat dinegara itu, memberlakukan undang-undang tenaga kerja menuntut perusahaan menempuh perundingan yang panjang dengan serikat buruh tentang pengurangan pekerjaan yaang terencana dan pemerintah mempunyai kata akhir dalam penutupan pabrik. Ketika status keuangan moulinex memburuk selama tahun 1990-an, otoritas prancis terus menghalangi usaha manajemen menutup pabrik. Pada bulan Agustus 2001 misalnya, pemerintah menolak rencana moulinex menutup pabrik kulkas dan memberhentikan 670 karyawan. Sebaliknya, perusahaan itu diperintahkan untuk melanjutkan pembicaraan dengan serikat buruhnya.

Tidak mampu mempertahankan biayanya, Moulinex mengumumkan pailit pada Oktober 2001. Pengadilan kepailitan menyetujui penjualan sebagian besar aset dan merek-merek moulinex ke pesaingnya Prancis, SEB. Akan tetapi hampir duapertiga karyawan moulinex kehilangan pekerjaan mereka secara permanen.

Analisis yang dapat dilihat dari kasus diatas yaitu salah persepsi terlihat bisa dikarnakan ketika kebijakan dan praktik sumber daya manusia seperti seleksi karyawan, pelatihan, evaluasi, kinerja dan hubungan manajemen serikat buruh yang bisa mempengaruhi efektifitas organisasi kurang efektif. Sehingga terjadilah pengeluaran karyawan secara besar-besaran sehingga karyawan dapat kehilangan perkerjaan secara permanen. Oleh karna itu perusahaan bisa melakukan persepsi yang bisa meminimalis agar perusahaan tidak mengalami kerugian seperti dengan melakukan seleksi karyawan secara detail yang dapat memberikan kinerja baik untuk perusahaan. Dan setiap pengambilan keputusan ini juga dapat berpengaruh penting dalam kehidupan organisasi. Keputusan-keputusan tersebut tidak selalu harus mengikuti proses rasional yang diracik secara cermat. bisa menggunakan individu yang mengelola dengan menafsirkan kesan indra yang dimiliki.

Referensi buku Perilaku Organisasi, STEPHEN P. ROBBINS, Edisi kesepuluh (edisi lengkap), Penerbit Indeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar